Model ini bisa diterapkan di dunia penerbangan. Konsumen yang memiliki buget terbatas bisa memilih untuk memilih jenis pesawat dengan biaya rendah. Di indonesia kita mengenal Air Asia, Lion Air, atau Citilink yang menawarkan biaya naik pesawat dengan harga yang lebih terjangkau. Bagaimana model ini diterapkan ke dunia startup teknologi? Jika Anda mengenal brand satu ini, Xiaomi namanya, yang menjual perangkat telepon genggam dari cina dan berhasil ke jajaran yang diperhitungkan di antara produsen telepon genggam pinter (smartphone) di dunia dan mengganggu pasar pasar Samsung dan Apple, khususnya di Cina, tempat asal Xiaomi.
Salah satu startup logistik yang beroperasi di Indonesia juga menawarkan biaya rendah kepada para konsumen. Mereka menawarkan 30% lebih murah dibanding startup atau perusahaan lain yang sudah eksis. Nama perusahaan ini adalah Deliveree. Startup yang aslinya berasal dari thailand ini kemudian berekspansi ke indonesia. Jabotabek menjadi tempat pertama diluncurkannya layanan logistik ini. Dalam waktu dekat, Deliveree akan mengembangkan layanan ke kota Bandung. Saat ini, armada yang menjadi mitra Deliveree telah mencapai 500 armada dan bisa mengangkut barang yang akan dikirim dalam waktu 45 menit.
Sumber : Buku Startup Business Model