Mencari Karyawan di bidang Kuliner

Hasil gambar untuk waitressSebagian besar orang yang akan memulai usaha mungkin masih belum mengerti dalam melakukan perekrutan karyawan. Beberapa sumber informasi, bisa melalui media cetak maupun online ataupun rekan anda, bisa saja memberikan  informasi bahwa memiliki informasi atau teman yang bekerja sebagai penyalur tenaga kerja. Anda boleh saja menggunakan jasa tersebut. Namun pada umumnya jasa ini meminta biaya administrasi atau imbalan yang tidak sedikit. Hal ini tentunya tidak ekonomis dan efisien karena belum tentu kualitas calon yang mereka tawarkan sesuai dengan yang Anda butuhkan. Ada beberapa cara yang lebih efektif dan biasanya tidak memerlukan biaya, yaitu memasang poster yang berisi tentang lowongan pekerjaan di jendela atau meja counter tempat usaha dan memasang iklan di toko online populer yang menyediakan ruang lowongan kerja seperti Jobsdb, Jobstreet, OLX, dsb.
Ketika calon karyawan mulai mendatangi anda, sebaiknya Anda sudah menyiapkan hal-hal apa saja yang akan anda tanyakan berhubungan dengan usaha, dan memperkirakan syarat-syarat yang harus ada pada mereka untuk diterima bergabung dan dianggap mampu melaksanakan gagasan Anda. Mungkin dari 15 yang melamar, hanya satu yang Anda perkirakan cukup memenuhi syarat.

Tahap selanjutnya setelah anda mendapatkan karyawan,  adalah Anda memberitahukan kepada calon karyawan apa saja peraturan yang berlaku dan berapa upah per bulan yang akan dibawa pulang beserta fasilitas yang akan diterima, seperti biaya makan, biaya transportasi, biaya bahan bakar (jika calon karyawan menggunakan kendaraan yang akan dimanfaatkan bagi perusahaan), jatah cuti atau libur perbulan, dan lain sebagainya. Dalam membuat peraturan sebaiknya disesuaikan dengan UU ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003.

Jika Anda sudah menerima satu dari mereka, inilah saatnya Anda mulai memperkenalkan usaha yang akan Anda jalankan. Sebaiknya jangan melepas karyawan untuk bekerja sendiri di hari pertama. Bimbinglah mereka perlahan sesuai kemampuan mereka menyerap ilmu baru. Anda harus menjadi contoh mereka agar jika suatu saat Anda tidak di tempat, mereka sudah menguasai pekerjaan sesuai kegiatan dan perilaku yang sering mereka lihat dari Anda. 

Hal yang penting lainnya yang harus Anda ketahui adalah terkadang dalam perjalanan usaha Anda akan menemukan karyawan yang merasa "ngebos" dan ada karyawan yang merasa dianaktirikan oleh atasannya. Perasaan ini akan memberikan iklim buruk pada pekerjaan, yaitu mereka akhirnya tidak kompak dan tidak lagi bekerja sama ketika memenuhi pesanan pelanggan.

Cara memperlakukan karyawan hanya sebagai orang lain yang bekerja untuk Anda akan berlainan dengan menganggap mereka sebagai bagian dari keluarga Anda. Jika Anda hanya menganggap mereka hanya pegawai yang pantas disuruh-suruh tanpa perasaan, akan ada garis batas antara bos dan bawahan. Anggaplah mereka bagian keluarga Anda yang perlu perhatian lebih selain diberikan upah. Tidak ada salahnya di saat-saat tertentu Anda memberikan makanan kecil. Selain itu anda bisa memberikan upah insentif jika pengunjung lebih banyak dari biasanya.