Tahapan dalam Melakukan Design Thinking

Cantik, keren,biasanya itulah yang seringkali kita ucapkan ketika melihat sesuatu yang menarik. Desain adalah seni.
Lebih dari itu, desain itu tentang memecahkan masalah. Desain-lah yang menyederhanakan hal-hal yang mulanya kompleks. Desain memadukan ilmu pengetahuan dan kreativitas, mencampurkan mana yang mulanya rasional lebai menjadi renyah dan mudah dijangkau banyak kalangan. Ada sense of emotional dalam karya yang diciptakan. Lalu apa itu Design Thinking?

Design Thinking merupakan metode untuk menyelesaikan masalah yang berfokus pada pengguna. Design Thinking dipopulerkan oleh pendiri IDEO, David Kelley dan Tim Brown, konsultan desain yang berlatar belakang desain produk berbasis inovasi.

Design Thinking memliki beberapa elemen penting seperti:

1. People Centered: pada metode ini, ditekankan bahwa setiap tindakan yang dilakukan berpusat pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna.

2. Highly Creative: metode ini dapat digunakan kreativitas sebebasnya, tidak perlu aturan yang terlalu kaku dan baku.

3. Hands On: proses desain memerlakukan percobaan langsung oleh tim desain, tidak hanya pembuatan teori atau sebuah gambaran di kertas.

4. Iterative: proses desain merupakan suatu proses dengan tahapan-tahapan yang dilakukan berulang-ulang untuk melakukan improvisasi dan menghasilkan sebuah produk atau aplikasi yang baik.

Dalam pembuatan sebuah produk atau aplikasi dengan metode Design Thinking, maka dilakukan beberapa tahapan berikut secara berulang sebanyak yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang sesuai:

1. Empathize
Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap customer. Hal ini dapat dilakukan dengan bertemu langsung, melakukan wawancara, dan dapat bertindak seolah menjadi mereka. Hal ini dilakukan agar permasalahan customer yang ingin diselesaikan dapat berjalan dengan lancar.

2. Define
Informasi yang telah dikumpulkan pada tahap Emphathize, dianalisis dan disintensis untuk menemukan masalah inti yang akan diidentifikasi. Tahap ini akan membantu menyelesaikan masalah customer karena telah dilakukannya penetapan masalah.

3. Ideate
Tahap ini merupakan tahap untuk menghasilkan ide. Semua ide akan ditampung demi penyelesaian masalah yang telah ditetapkan pada tahap Define. Penting untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin di awal fase ide.

Langkah akhir pada tahap ini yaitu menyelidiki dan menguji ide-ide tadi untuk menemukan cara terbaik untuk memecahkan masalah atau menyediakan elemen yang diperlukan untuk menghindari masalah-masalah yang nantinya terjadi.

4. Prototype
Perlu dihasilkannya suatu produk nyata. Produk tersebut dapat diuji dalam tim sendiri, atau ke beberapa orang lain. Ketika ada masukan maka dilakukan perbaikan pada prototype, sehingga nantinya akan menghasilkan prototype yang benar-benar bagus.

5. Test
Pada tahap ini, dilakukan pengujian dan evaluasi terhadap produk kepada masyarakat. Dari pengalaman pengguna dalam menggunakan produk uji coba, maka akan didapatkan masukkan untuk membuat produk yang lebih baik dan melakukan perbaikan pada produk yang ada.


Jika terdapat kegagalan disalah satu kelima tahap ini, Anda dapat Kembali ke tahap yang memungkinkan hal itu dapat diperbaiki. Misalnya, pada tahap Ideate tidak menghasilkan penyelesaian masalah, maka dapat kembali lagi ke tahap Emphatize.