Umar Pengusaha Sajadah Menolak hadiah 1 Miliar


Lantaran bertolak belakang dengan paradigma bisnis yang dijalankan, pengusaha Umar Saad menolak hadiah 1 milyar rupiah. Alhasil hadiah berupa Kredit Tanpa Agunan (KTA) untuk modal usaha, dengan limit kredit 1 milyar rupiah dari lomba reality show Berani Jadi Milyader tersebut tidak disentuh usahawan muda binaan Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI ini.
Hasil gambar untuk umar sajadah jeans

“Hadiah itu saya tolak. Karena merasa hadiah itu tak sesuai dengan prinsip bisnis saya,” ujar usahawan muda kelahiran Jakarta, 27 Januari 1989 itu, Kamis (19/11).
Umar sendiri memiliki paradigma bahwa bisnis yang dijalankan harus sejalan antara bisnis dengan masyarakat. Sehingga terjadi kemanfaatan dengan pola usaha tersebut.
Bisnis dan masyarakat (sosial) mempunyai hubungan mutual. Kemanfaatan (rahmat) adalah yang menjadi rumus dan patokan bisnis yang saya jalankan,” lanjut pemilik usaha Jeans Moslem itu di sentra bisnisnya di Jl. Raya Condet, Balekambang Kramat Jati, Jakarta Timur.
Usaha Jeans Moslem yang kini berkembang dengan mempunyai cabang outlet di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang dan Bandung itu, Umar rintis sejak tahun lalu. Dengan sokongan modal 6 juta rupiah, pria ini membidik sajadah dan sarung sebagai bisnisnya. Ia beralasan pilihan bisnis sajadah dan sarung karena perangkat tersebut untuk beribadah shalat, dimana mayoritas negeri ini adalah beragama Islam.
“Islam itu kan agama dunia. Tiap pemeluknya punya budaya berbeda. Agar punya ciri khas dibanding dengan produk sajadah dan sarung lain, saya memasukkan unsur yang lebih memperlihatkan ciri-ciri Indonesia pada kedua produk Jeans Moslem ini, yaitu corak Batik,” katanya lagi.
Selain itu, untuk mempermudah arah kiblat, Juara 1 Kategori Perdagangan - Lomba Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015, yang diselenggarakan Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia ini menempatkan aplikasi kompas pada produk sajadahnya.
“Masyarakat modern mobilitasnya tinggi. Dengan membawa Sajadah dan Sarung Jeans, seorang muslim dapat melakukan shalat yang terjamin kesuciannya, di mana saja, dan kapan saja ketika kewajiban (waktu) shalat datang. Apalagi sajadah jeans dilengkapi petunjuk arah kiblat,” tutur Umar.
Hingga sekarang usaha yang dimulai April 201 telah mempunyai belasan karyawan, dengan omset bersih mencapai 15 hingga 30 juta rupiah per bulan dan berharap usaha yang dilakukan bisa mendatangkan manfaat banyak pada orang lain.
“Bermanfaat buat orang lain. Menciptakan wirausaha baru yang dapat menyerap tenaga kerja. Target utama usaha saya adalah anak muda. Diharapkan melalui produk ini anak-anak muda Indonesia dapat lebih mendekatkan diri pada Tuhan. Menjauhkan diri dari narkoba, seks bebas, dan tawuran. Sehat rohaninya, sehingga bisa menghasilkan ide-ide cemerlang untuk diri sendiri dan masyarakat sekitar,” imbuh Umar.
sumber : FEM Indonesia