Peluang Bisnis Penjualan truck Off road


        Kemajuan suatu negara dapat terlihat dari konsumsi per kapita negara terhadap sarana transportasi.  Gemuruh bisnis sektor pertambangan semisal oil and gas, batubara, pertanian dan kehutanan ternyata membuahkan efek sangat positif terhadap industri otomotif, khususnya bisnis truck off road. Buktinya, permintaan terhadap truk berat (heavy-duty) terus meningkat belakangan ini. Berdasarkan tabel  (LM FE UI tahun 2011) Proyeksi market size untuk usaha oil and gas, batubara maupun pertanian dan kehutanan tahun 2011 hingga tahun 2015 yang tergolong besar. Hal ini terlihat pada tabel 1.1
                                               

 Tabel 1.1
                                              Proyeksi Market Size Sektor Ekonomi
                                                      (dalam milyar Rupiah, koma dalam text Inggris adalah titik dalam text Indonesia)

Lapangan Usaha
2011
2012
2013
2014
2015
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
1,255,239
1,534,590
1,885,785
2,334,744
2,910,154
a. Tanaman Bahan Makanan
604,133
728,870
881,420
1,070,876
1,307,102
b. Tanaman Perkebunan
130,635
144,891
162,986
188,480
223,903
c. Peternakan
165,134
208,524
263,615
334,027
424,214
d. Kehutanan
56,812
65,108
75,325
88,787
106,587
e. Perikanan
298,524
387,197
502,439
652,575
848,348






2. Pertambangan & Penggalian
840,936
1,035,359
1,297,603
1,659,638
2,163,805
a. Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
255,755
258,313
260,896
263,505
266,140
b. Pertambangan Bukan Migas
436,886
578,722
770,975
1,038,738
1,415,182
c. Penggalian
148,295
198,324
265,732
357,395
482,483






3. Industri Pengolahan
1,848,121
2,120,535
2,465,570
2,930,272
3,558,265
a. Industri Migas
215,844
218,002
220,182
222,384
224,608
1). Pengilangan Miyak Bumi
133,466
134,801
136,149
137,511
138,886
2). Gas Alam Cair (LNG)
82,377
83,201
84,033
84,873
85,722
b. Industri Bukan Migas
1,632,278
1,902,533
2,245,388
2,707,888
3,333,657
1). Industri Makanan, Minuman dan Tembakau
626,549
771,515
954,222
1,190,588
1,498,466
2). Industri Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
144,304
161,157
180,280
202,347
227,875
3). Industri Kayu dan Produk Lainnya
99,398
114,517
134,122
162,208
202,373
4). Industri Produk Kertas dan Percetakan
84,735
99,839
117,669
138,767
163,745
5). Industri Produk Pupuk, Kimia dan Karet
188,981
212,489
243,837
291,089
360,965
6). Industri Produk Semen dan Penggalian Bukan Logam
52,047
58,185
65,740
75,842
89,302
7). Industri Logam Dasar Besi dan Baja
27,000
27,270
27,543
27,818
28,096
8). Industri Peralatan, Mesin dan PerlengkapanTransportasi
397,677
444,705
507,561
602,735
743,584
9). Produk Industri Pengolahan Lainnya
11,586
12,856
14,415
16,493
19,251






4. Listrik, Gas & Air Bersih
63,391
75,091
89,999
109,389
134,824
a. Listrik
33,483
36,687
40,267
44,349
49,013
b. Gas
23,283
31,126
41,693
56,067
75,690
c. Air Bersih
6,625
7,278
8,039
8,973
10,121






5. Konstruksi
975,729
1,300,471
1,737,763
2,334,038
3,150,951
Sumber: Proyeksi LM-FEUI (2011)

 Indonesia yang sudah menghijau dari sabang sampai merauke oleh deretan dan sebaran truck Hino kini menjadi makin ramai dengan serbuan para ATPM truck di Indonesia yang selama ini kue pasarnya seolah di nikmati sendirian oleh Hino. Beragam produk dengan membawa keunggulannya masing-masing satu demi satu terus melakukan penetrasi pasar. Baik dari Jepang, China, Korea, Eropa, maupun Amerika.
Ada Isuzu, FAW, MAN, Sachman, dan sebagainya, sepertinya keadaan pasar akan semakin kompetitif dan semakin sengit persaingannya dalam tahun-tahun mendatang dengan berjubelnya ATPM-ATPM truck di Indonesia.
Hanya produk yang bisa memenuhi harapan pemakainya yang akan sanggup bertahan, walaupun pasar dalam negeri ini sangat besar.
Oleh sebab itu ide usaha ini  adalah menjadi agen tunggal penjualan truck off road untuk mengambil ceruk pasar dari swasta yang membutuhkan truck off road yang memiliki kualitas tinggi.